Fungsi dan Pengertian Kipas Pendingin (Cooling Fan) Pada Mobil

Fungsi Cooling Fan – sebuah mesin, terdiri dari ratusan komponen yang terkelompok kedalam beberapa sistem. Seluruh sistem tersebut memiliki satu tujuan yakni mewujudkan kinerja mesin yang optimal dan maksimal. salah satunya pada kelompok sistem pendingin dimana saat ini sistem pendingin mesin cukup menjadi sistem yang cukup penting.

Sistem pendingin merupakan sebuah sistem yang akan membantu proses pendinginan mesin, karena disaat mesin melakukan pembakaran maka akan menghasilkan kalor yang semakin lama akan semakain besar. Jika tidak didinginkan maka resikonya akan terjadi overheat.

Overheat merupakan sebuah kondisi dimana mesin sedang bekerja pada suhu yang cukup tinggi sehingga bisa mengakibatkan pemuaian komponen mesin yang berimbas pada macetnya kinerja mesin.

Salah satu komponen yang cukup penting adalah komponen kipas pendingin. Pengertian kipas pengingin adalah sebuah komponen berbentuk seperti kipas yang digunakan untuk menimbulkan aliran udara pada radiator agar proses proses pendinginan mesin melalui air pendingin bisa berlangsung secara maksimal.

Fungsi cooling fan antara lain sebagai berikut :
  1. Sebagai pengalir udara untuk mendinginkan air radiator
  2. Sebagai pendingin refrigerant sistem AC mealui condenser
  3. Sebagai pendingin intercooler pada mesin turbo
  4. Sebagai pendingin oli (oil cooler pada mobil matic

Memang, fungsi utama kipas pendingin adalah untuk menimbulkan aliran udara yang melewati radiator dan unitnya sehingga panas yang terkumpul di permukaan radiator bisa beralir ke udara yang dialirkan.

Terhitung ada dua macam kipas pendingin yang digunakan pada mesin yakni :

1. Kipas konvensional

Kipas konvensional merupakan kipas yang awal digunakan untuk mendinginkan radiator. Kipas ini disebut konvensional karena bekerja secara otomatis berdasarkan mesin, jadi ketika mesin hidup kipas juga langsung hidup dan semakin tinggi RPM mesin semakin cepat putaran kipas.

Ini terjadi karena ada sebuah V belt yang menghubungkan poros engkol (pulley mesin) dengan poros kipas pendingin. Kelemahan kipas konvensional adalah tidak bisa mengatur pendinginan mesin ketika suhunya masih dingin (dibawah suhu kerja mesin).

2 Kipas Elektrik

Pada versi terbaru, kipas tidak lagi dihubungkan dengan pulley mesin, Namun sudah bekerja secara independent melalui sebuah motor listrik. Sebuah motor diletakan pada poros cooling fan dan akan bekerja pada waktu tertentu saja.

Kipas elektrik bekerja disaat suhu mesin mengalami peningkatan diatas suhu kerjanya kemudian kipas akan berhenti saat suhu mesin turun ke suhu kerja. Dan proses ini terus berlangsung selama mesin hidup, namun electrik fan juga akan menyala dikala AC di aktifkan meski suhu mesin berada di bawah suhu kerjanya.

Kontrol kipas ini sudah diatur oleh sistem elektrikal secara otomatis melalui sensor sehingga kita tidak perlu memusingkan masalah pendinginan mesin-mesin modern.

Ini membuat RPM mesin tidak mempengaruhi kinerja kipas, Dengan kata lain kipas bisa mati meski mesin bekerja cukup kencang. Selain itu, kelebihan lain dari electric fan ini juga tidak membebani tenaga mesin sehingga power mesin bisa dimaksimalkan untuk menjalankan roda.

Untuk kelemahannya ada pada penggerak itu sendiri, saat baterai atau kelistrikan mobil drop maka ini juga akan mempengaruhi kinerja kipas pendingin.

Sekian artikel lengkap dan singkat mengenai cara kerja dan fungsi kipas pendingin mesin semioga bermanfaat.