Fungsi Sensor Knock dan Cara Kerjanya

Fungsi knock sensor - salah satu sensor yang sangat penting pada mesin efi adalan sensor knock. Secara garis besar, senor knock akan mendeteksi detonasi berlebih yang terjadi pada mesin. Lantas bagaimana cara kerja sensor knock ini ? simak selengkapnya dibawah.

Pengertian knock sensor yaitu sebuah perangkat elektrikal yang dapat melakukan perubahan energi dari getaran menuju arus listrik yang kemudian dimanfaatkan dalam hal penginderaan getaran mesin.

Ada apa dengan getaran mesin ini ? mengapa perlu dideteksi ?


Semua karena salah satu indikator pembakaran sempurna yang terjadi pada mesin bisa dirasakan dari getaran mesin. Ketika busi menyala, maka pembakaran akan terjadi, dan itu menghasilkan panas serta dorongan yang memaksa piston bergerak ke bawah.

Ada gerakan pasti ada getaran, sehingga apabila getaran mesin terlalu kencang maka itu bisa mengindikasikan adanya eror dalam combustion stroke.

Sensor knocking masuk ke sensor feedback yang akan mengoreksi hasil pembakaran mesin bersama sensor oksigen. Kita mengenal istilah detonasi. Detonasi adalah kondisi dimana campuran bensin dan bahan bakar terbakar secara otomatis sebelum busi menyala atau pre-ignition.

Sehingga bisa dikatakan, detonasi adalah akibat dari adanya pre-ignition. Detonasi biasa juga disebut dengan engine ngelitik karena suarabya mirip ketukan dua logam kecil.

Untuk mengatasi detonasi pada mesin ini, maka perlu dilakukan perubahan timming pengapian serta perubahan konsentrasi bahan bakar.

Cara Kerja Sensor Knock

Sensor knocking bekerja dengan memanfaatkan piezeelectric element, yakni sebuah element yang bisa mengeluarkan tegangan listrik ketika digerakan.

Mungkin, anda pernah melihat jam tangan abadi yang sumber listriknya diperoleh dari gerakan tangan kita. Ini hampir sama, hanya saja piezeoelectric pada knock sensor lebih spesifik bereaksi dengan getaran mesin.

Saat kondisi normal, mesin tentu akan menghasilkan getaran. Sensor knock juga akan menghasilkan tegangan listrik dalam voltase yang cukup rendah, ketika getaran mesin membesar maka tegangan yang dihasilkan dari sensor juga semakin membesar.

ECU bisa mengetahui bahwa mesin sedang mengalami knocking yaitu dengan cara menentukan limit tegangan yang dikirimkan oleh sensor kncok berdasarkan RPM mesin.

Jadi, kalau mesin hidup pada RPM rendah kemudian tegangan dari knock sensor besar maka ECU menyimpulkan bahwa knocking sedang terjadi.

Namun kalau RPM mesin tinggi, limitter tegangan yang dikirimkan sensor itu diperbesar. Karena secara normal ketika mesin bekerja lebih kencang getaran yang dihasilkan juga lebih besar.

Untuk kendaraan sekarang, knock sensor bisa mendeteksi dengan tepat pada silinder berapa knocking terjadi. Ini lebih spesifik dari sensor pada mesin terdahulu yang hanya bisa mendeteksi kondisi engine knocking tanpa mengetahui dimana tepatnya yang mengalami knocking.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai cara kerja dan fungsi knock sensor. Semoga bisa menambah wawasan koita dan bermanfaat bagi kita semua.