Fungsi TP Sensor - Salah satu sensor yang wajib disediakan pasda mesin-mesin EFI adalah sensor TP ini. Apa itu throtle position sensor ? dan bagaimana cara kerjanya ? simak penjelasan dibawah ini.
Pengertian sensor TP adalah sebuah komponen elektronik yang dipakai untuk mendeteksi sudut pembukaan katup gas. Mengapa sudut buka katup gas perlu diukur ?
Kita perlu kembali membahas secuil tentang sistem bahan bakar konvensional. Pada sistem karburator, katup gas lokasinya ada dibawah venturi karbu. Saat katup ini tertutup maka aliran udara yang melewati hampir tidak ada (aliran lebih ke idle port).
Saat katup gas mulai terbuka maka, aliran pada venturi ini semakin besar dan terjadilah kevakuman yang lebih besar didalam venturi yang mendorong lebih banyak bensin keluar dari ruang pelampung.
Sementara pada sistem EFI ? apa masih ada komponen venturi ? tentu tidak. Tapi, katup gas masik diperlukan untuk mengatur masa udara yang masuk kedalam mesin agar RPM mesin bisa dikendalikan.
Dalam hal ini, saat katup gas terbuka maka aliran udara dari filter alan lebih kencang dan langsung masuk ke intake. Selanjutnya, bensin akan dikeluarkan dari injektor. Tentunya, volume bensin yang keluar dari injektor ini juga memiliki perhitungan.
Salah satu yang mempengaruhi banyak sedikitnya bensin yang harus disuplai ke ruang bakar adalah massa udara yang masuk kedalam mesin dan berapa dalam kita menekan pedal gas. Jadi selain MAF sensor, ECM juga memerlukan bantuan sensor TP untuk mengetahui berapa dalam pengemudi menginjak pedal gas.
Jadi fungsi TP sensor adalah sebagai pengukur sudut pembukaan katup untuk mengetahui sampai mana pengemudi ingin memacu kecepatan mobil dengan menginjak pedal gas.
Didalam sensor throtle position ini, kita akan menemukan tiga buah terminal yakni ;
Jika anda membedah bagian throtle body maka anda akan menemui sensor TP pada salah satu ujung poros katup gas. Ini karena yang diukur adalah pergerakan katup pada poros katup gas.
Poros ini tersambung ke sebuah variable resistor yang memiliki nilai tahanan bervariasi saat digerakan.
TPS bekerja dengan memanfaatkan perbedaan tegangan, seperti yang kita ketahui diatas terminal Vs akan mengirimkan tegangan balik ke ECU dengan nilai tegangan yang bervariasi. Variasi tegangan ini menunjukan posisi katup yang bervariasi pula,
Lantas, mengapa bisa tegangan Vs bervariasi ?
Kita tahu kalau reference voltage yang diberikan oleh ECU itu konstan sebesar 5 volt. Untuk membuat tegangan baliknya bervariasi, maka dimanfaatkanlah sebuah variabel resistor.
Apa itu variabel resistor ?
Variable resistor adalah sebuah resistor atau tahanan listrik yang memiliki nilai tahanan bervariasi terhadap sebuah inputan. Input untuk membuat nilai tahannya bervariasi juga bermacam-macam. Ada yang menggunakan panas, ada pula yang memakai gerakan.
Contoh pada sensor TP ini variable resistor memiliki tahanan yang bervariasi tergantung gerakan yang mengenainya.
Gerakan apa ? tentu gerakan katup gas. Saat kita menginjak pedal gas, maka katup gas juga akan bergerak semakin membuka. Gerakan itu juga menggerakan variable resistor didalam TPS sehingga tegangan balik pada terminal Vs bisa bervariasi.
Namun, variasi tegangan ini ada pada rentangan 1,0 hingga 4,9 volt. Dengan kata lain tidak sampai 0 atau pun 5 volt. Kalau terdeteksi 0 V pada tegangan balik maka itu mengindikasikan sensor putus, namun kalau tegangan balik mencapai 5 volt tandanya ada short to ground atau kosleting pada sensor.
Ini akan menyebabkan check engine menyala, untuk mengatasinya perlu alat scan.
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai cara kerja dan fungai Throtle position sensor (TPS) Semoga bermanfaat.
Pengertian sensor TP adalah sebuah komponen elektronik yang dipakai untuk mendeteksi sudut pembukaan katup gas. Mengapa sudut buka katup gas perlu diukur ?
Kita perlu kembali membahas secuil tentang sistem bahan bakar konvensional. Pada sistem karburator, katup gas lokasinya ada dibawah venturi karbu. Saat katup ini tertutup maka aliran udara yang melewati hampir tidak ada (aliran lebih ke idle port).
Saat katup gas mulai terbuka maka, aliran pada venturi ini semakin besar dan terjadilah kevakuman yang lebih besar didalam venturi yang mendorong lebih banyak bensin keluar dari ruang pelampung.
Sementara pada sistem EFI ? apa masih ada komponen venturi ? tentu tidak. Tapi, katup gas masik diperlukan untuk mengatur masa udara yang masuk kedalam mesin agar RPM mesin bisa dikendalikan.
Dalam hal ini, saat katup gas terbuka maka aliran udara dari filter alan lebih kencang dan langsung masuk ke intake. Selanjutnya, bensin akan dikeluarkan dari injektor. Tentunya, volume bensin yang keluar dari injektor ini juga memiliki perhitungan.
Salah satu yang mempengaruhi banyak sedikitnya bensin yang harus disuplai ke ruang bakar adalah massa udara yang masuk kedalam mesin dan berapa dalam kita menekan pedal gas. Jadi selain MAF sensor, ECM juga memerlukan bantuan sensor TP untuk mengetahui berapa dalam pengemudi menginjak pedal gas.
Jadi fungsi TP sensor adalah sebagai pengukur sudut pembukaan katup untuk mengetahui sampai mana pengemudi ingin memacu kecepatan mobil dengan menginjak pedal gas.
Konstruksi dan rangkaian TPS
Didalam sensor throtle position ini, kita akan menemukan tiga buah terminal yakni ;
- Vcc, Ini disebut sebagai terminal arus yang mengirimkan reference voltage sebesar 5 volt ke sensor.
- Vs, terminal ini merupakan output dari sensor yang berisi listrik bertegangan tertentu. Besaran voltage dijadikan informasi yang menunjukan sudut pembukaan katup.
- E, sementara terminal terakhir juga disebut massa yang terhubung ke masa ECU agar proses bisa berjalan. Kabel ini biasanya berwarna hitam.
Jika anda membedah bagian throtle body maka anda akan menemui sensor TP pada salah satu ujung poros katup gas. Ini karena yang diukur adalah pergerakan katup pada poros katup gas.
Poros ini tersambung ke sebuah variable resistor yang memiliki nilai tahanan bervariasi saat digerakan.
Prinsip kerja TPS
TPS bekerja dengan memanfaatkan perbedaan tegangan, seperti yang kita ketahui diatas terminal Vs akan mengirimkan tegangan balik ke ECU dengan nilai tegangan yang bervariasi. Variasi tegangan ini menunjukan posisi katup yang bervariasi pula,
Lantas, mengapa bisa tegangan Vs bervariasi ?
Kita tahu kalau reference voltage yang diberikan oleh ECU itu konstan sebesar 5 volt. Untuk membuat tegangan baliknya bervariasi, maka dimanfaatkanlah sebuah variabel resistor.
Apa itu variabel resistor ?
Variable resistor adalah sebuah resistor atau tahanan listrik yang memiliki nilai tahanan bervariasi terhadap sebuah inputan. Input untuk membuat nilai tahannya bervariasi juga bermacam-macam. Ada yang menggunakan panas, ada pula yang memakai gerakan.
Contoh pada sensor TP ini variable resistor memiliki tahanan yang bervariasi tergantung gerakan yang mengenainya.
Gerakan apa ? tentu gerakan katup gas. Saat kita menginjak pedal gas, maka katup gas juga akan bergerak semakin membuka. Gerakan itu juga menggerakan variable resistor didalam TPS sehingga tegangan balik pada terminal Vs bisa bervariasi.
Namun, variasi tegangan ini ada pada rentangan 1,0 hingga 4,9 volt. Dengan kata lain tidak sampai 0 atau pun 5 volt. Kalau terdeteksi 0 V pada tegangan balik maka itu mengindikasikan sensor putus, namun kalau tegangan balik mencapai 5 volt tandanya ada short to ground atau kosleting pada sensor.
Ini akan menyebabkan check engine menyala, untuk mengatasinya perlu alat scan.
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai cara kerja dan fungai Throtle position sensor (TPS) Semoga bermanfaat.