Fungsi dan Cara Kerja Stabilizer Stang (Steering Dumper)

Fungsi stabilizer stang – pernahkah anda merasakan saat menyetir sepeda motor di kecepatan tinggi, stang atau steer motor bergoyang-goyang tidak stabil ? itu karena efek ban depan motor yang terlalu kecil.

Namun agar getaran steer itu hilang di kecepatan tinggi, anda tak perlu mengganti ban motor. Anda hanya perlu menggunakan stabilizer stang. Apa itu stabilizer stang ?

Pengertian Stabilizer Stang/Steering Dumper

Stabilizer stang adalah komponen tambahan pada motor yang digunakan untuk meredam daya kejut pada steer motor. Intinya, seperti shock breaker. Stabilizer ini juga akan menyerap goncangan yang terjadi pada stang ketika kecepatan motor tinggi.

Bagaimana cara kerja stabilizer stang ?

Steering dumper bekerja dengan memanfaatkan tekanan hidrolis untuk meredam kejutan. Jadi sebuah stang/batang dihubungkan pada kemudi motor, lalu ujung lain dari stang tersebut dimasukan kedalam silinder.

Didalam silinder terdapat piston serta mekanisme hodrolis. Kalau stang dibelokan, maka batang ini akan bergerak keluar masuk kedalam silinder karena silinder ini terletak pada body motor. Sehingga piston didalam akan bergerak seperti pada shock breaker.

Ini akan menimbulkan efek perlambatan steer, mungkin kita akan merasa steer lebih berat saat dibelokan. Tapi ketika kita bermanuver atau memacu motor pada top speed, kemudi motor akan stabil tanpa goyang sedikit pun.

Tapi apakah aman digunakan ?

Karena fungsinya sebagai penyetabil stang, maka ini bisa dikatakan sebagai sistem pengaman tambahan motor. Hanya saja karena stabilizer ini memberikan efek perlambatan belok, maka kita perlu hati-hati untuk memilih jenis stabilizer stang.

Steering dumper ada dua macam yakni ;
  • Tipe single cylinder, tipe pertama, sering diaplikasikan pada jenis motor sport touring. Karena konstruksinya cukup simple, dimana hanya ada sebuah silinder dengan dua batang yang terhubung ke kemudi bagian kanan dan kiri.
  • Tipe dual cylinder, sementara tipe kedua, memiliki dua buah silinder. artinya stabilizer pada kemudi kiri dan kanan terletak pada secara terpisah. Biasanya tipe ini digunakan pada motor-motor drag atau racing yang tidak terlalu banyak belokan.


Meski beda, umumnya kedua tipe tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama bisa distel kekuatan hidrolisnya (beberapa tipe tidak bisa).

Selain itu, panjang stabilizer juga harus anda perhatikan saat memilih stabilizer stang. Ini karena stabilizer kemudi ini memiliki banyak ukuran, kalau ukurannya lebih panjang maka radius putar kemudi motor juga menjadi lebih lebar.

Ada beberapa ukuran yang umum digunakan yakni 26 cm, 28 cm, 35.5 cm, 37 cm. Kalau anda akan mengaplikasikannya pada motor touring, dimana kita tahu jenis motor ini kerap kali melaju dan beramanuver pada jalan yang berkelok, maka pilih stang dengan panjang 35.5 cm atau 37 cm.

Kelebihan menggunakan stabilizer
  1. Stang jadi lebih stabil meski menikung dengan kecepatan tinggi.
  2. Siap untuk melaju pada ajang race atau roda race
  3. Memberikan kesan sporty dan racing


Kelemahan penggunaan stabilizer
  1. Steer jadi lebih berat sehingga memakan lebih banyak tenaga
  2. Kalau hanya motor harian, pemakaian stabilizer ini justru hanya buang-buang uang.
  3. Salah pemilihan stabilizer, justru berakibat fatal pada motor.



Demikian artikel lengkap dan singkat mengenai fungsi dan cara kerja stabilizer stang pada motor. Semoga bermanfaat.