Fungsi Enzim Tripsin dan Cara Kerjanya Dalam Pencernaan

Enzim tripsin, masuk kedalam golongan enzim pencernaan yang banyak terdapat pada vertebrata seperti manusia. Lantas, apa itu enzim tripsin ? apa fungsi enzim tripsin ? bagaimana cara kerja enzim tripsin ? dan apakah enzim tripsin penting ? semuanya akan kita bahas di sini.

Pengertian Enzim Tripsin Pada Pencernaan Manusia




Tripsin adalah enzim golongan protease yang terdapat pada pencernaan manusia yang memiliki kemampuan untuk mengubah protein ke bentuk yang lebih sederhana.

Enzim ini diperlukan bagi manusia karena protein yang masuk kedalam tubuh manusia itu berukuran cukup besar, sehingga tidak bisa diserap secara langsung oleh usus halus.

Disinilah tugas dari enzim tripsin, sebagai katalisator atau mempercepat proses penyerapan protein dengan mendegradasi bentuk protein ke bentuk yang lebih kecil.

Fungsi Enzim Tripsin


1.Menyederhanakan protein

Secara sederhana, fungsi ezim tripsin itu hanya membantu usus halus dalam proses penyerapan protein yang terdapat didalam pencernaan manusia.

Enzim ini akan mengkatailsis dan menghidrolisis protein ke bentuk ikatan pepsida yang lebih sederhana. Setelah protein memiliki bentuk lebih sederhana, maka pepsida tersebut bisa diserap oleh usus halus untuk keseimbangan tubuh manusia.

Nantinya, akan ada enzim pencernaan lainnya yang akan meneruskan proses ini, untuk mengubah pepsida menjadi asam amino agar bisa masuk kedalam darah.

2. Sebagai vaksin meningitis

Enzim tripsin juga dijadikan obat atau vaksin dari penyakit meningitis. Namun enzim ini tidak diambil dari pangkreas manusia.

Babi memiliki pangkreas yang dapat menghasilkan enzim tripsin, meski daging babi itu haram namun dengan teknologi terkini enzim tripsin dapat diambil dari dalam pangkreas babi tanpa mengikutkan daging atau organ lainnya. Sehingga aman digunakan untuk umat muslim.

 Cara Kerja Enzim Tripsin


Mekanisme enzim tripsin, itu sebenarnya hanya sebagin komponen dalam enzim pencernan lainnya. Artinya, dalam mekanisme penyerapan protein ke aliran darah memerlukan beberapa enzim pencernaan salah satunya enzim tripsin.

Enzim tripsin menjadi pintu atau enzim pertama yang akan mencacah bentuk protein bulat ke bentuk lebih sederhana yang kita sebut dengan pepsida.

Namun pepsida ini, belum bisa dimasukan kedarah sehingga perlu disederhanakan lagi menjadi asam amino oleh enzim lainnya seperti amilase dan lipase.

Ketika asam amino sudah masuk kedalam darah, sel dalam tubuh manusia dapat membentuk kembali protein untuk kebutuhan sel.

Begitulah seterusnya siklus enzim ini bekerja.

Siapa yang menghasilkan enzim tripsin ?



Organ tubuh yang menghasilkan enzim pencernan khususnya enzim tripsin ada pada pangkreas. Pangkreas sendiri merupakan organ pencernaan manusia yang menghasilkan beberapa enzim pencernaan dan hormon untuk keseimbangan manusia.

Apakah Enzim Tripsin Cukup Penting ?

Seperti yang kita ulas sebelumnya, fungsi enzim tripsin adalah untuk mengubah bentuk protein bulat menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Sehingga, bisa disimpulkan enzim tripsin bersama enzim pencernaan lainnya memiliki fungsi yang cukup penting dalam proses pencernaan atau penyerapan nutrisi pada manusia.

Akibat kekurangan Enzim Tripsin

Apa akibatnya apabila manusia kekurangan enzim tripsin ? tentu akan ada gangguan pencernaan atau biasa disebut malapsorpi. Gangguan ini, disebabkan karena produksi enzim tripsin mengalami penurunan sehingga penyerapan protein kedalam tubuh menjadi terganggu dan akan ada penumpukan protein didalam usus.

Masalah ini akan menimbulkan efek seperti diare, kurang nafsu makan dan juga perut kembung.

Salah satu penyebab terganggunya produski enzim tripsin adalah karena zat anti-tripsin yang masuk ke pencernaan manusia.

Zat anti-tripsin ini dapat hadir dalam pencernaan manusia apabila manusia mengkonsumsi kedelai dan kacang-kacangan lain dalam jumlah yang besar. Ini karena zat anti tripsin bisa kita temui pada kedelai dan hampir kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kacang tanah.

Namun, zat anti-tripsin ini harusnya bisa dihilangkan dengan cara perendaman, atau pemanasan (pengukusan) kedelai sebelum dikonsumsi.