Pengertian dan Fungsi Timming Chain, Belt dan Gear

Fungsi timming chain - Pada sebuah mesin 4 tak kita mengenal macam macam mekanisme katup. Mekanisme katup ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme yang digunakan untuk membuka dan menutup katup secara tepat.

Dalam hal ini, mekanisme katup digerakan oleh crankshaft yang juga terhubung dengan camshaft, Hubungan antara kedua poros ini dihubungkan menggunakan tiga komponen antara chain, belt atau gear.

Ketiga komponen (chain, belt, dan gear) memiliki fungsi yang sama namun beda bahan dan karakteristiknya. Perbedaannya seperti ini

  • Pengertian Timing chain adalah sebuah rantai berbahan baja seperti layaknya rantai sepeda yang dibuat untuk menghubungkan poros engkol dengan poros nok
  • pengertian timing belt adalah sebuah sabuk berbahan dasar karet yang dilapisi serat baja untuk menghubungkan poros nok dan poros engkol pada mesin.
  • pengertian timing gear adalah rangkaian roda gigi yang berada pada poros engkol dan poros nok yang saling bertautan, tautab roda gigi ini seperti pada transmisi sehingga tidak mengalami molor.


1. Timming Chain

jenis timing chain atau rantai saat ini masih banyak digunakan karena dilihat dari bahannya yaitu logam sangat kuat untuk menyalurkan putaran ke poros nok, rantai ini digunakan karena tidak mudah molor dan didesain secara halus agar suaranya juga lebih tenang.

Memanfaatkan bahan kuningan dan logam lainnya, timming chain didesain untuk menghubungkan crankshaft dan camshaft dengan ketahanan yang tinggi. Ini biasa dipakai pada mesin yang memiliki banyak silinder atau mesin-mesin yang menerapkan konfigurasi DOHC (16 katup).

Konfigurasi DOHC ini artinya ada dua buah camshaft yang semuanya akan melayani 16 buah katup. Atau dengan kata lain tiap silinder memiliki double klep (4 katup) selain perpindahan udara lebih lancar tapi konfigurasi ini juga lebih berat. Sehingga timming chain dituntut agar lebih kuat.

Meski demikian, chain ini juga ada kelemahannya. Ketika kita gunakan mesin secara terus menerus hingga melebihi KM 20.000 maka akan terasa. Apa yang dirasa ? tentu rantai akan memuai atau dengan kata lain kendor.

Jika ini terjadi maka suara mesin akan lebih kasar.

2. Timming Belt

Sementara sabuk timing (berbahan karet) dipakai pada mesin-mesin ringan yang memiliki kapasitas kecil, suara yang dihasilkan belt lebih tenang tapi potensi putus dan molor itu lebih besar. Sebenarnya timming belt didesain dari karet yang memiliki serat kawat, jadi meski tertarik oleh tensioner belt, kondisi timming belt ini masih tetap normal.

hanya saja kawat yang digunakan sebagai serat ini juga berdiameter cukup kecil sehingga ketahanan belt terhadap gaya tarik itu kurang baik.

Tensioner atau peregang adalah komponen tambahan yang ada pada timming chain dan timming belt untuk menguatkan tegangan sabuk atau dengan kata lain komponen ini akan mencegah terjadinya penguluran sabuk.

Cara kerjanya ada yang otomatis ada pula yang manual. Untuk tensioner manual memanfaatkan sebuah roller yang diposisikan untuk menegangkan belt. Posisinya bisa diubah dengan memutar mur penyetelnya.

Sementara pada tensioner otomatis menggunakan daya pegas untuk menarik belt agar lebih kuat.

3. Timming Gear

Sementara timming gear hanya digunakan pada mekanisme katuo OHV dengan posisi poros nok berada didalam blok. Sistem ini sudah lama ditinggalkan karena dari segi efisiensi itu rugi banyak.

Mengapa dikatakan rugi, karena ketika kita letakan poros nok jauh dari katup maka akan ada daya yang terbuang. Dalam kasus ini, poros nok terletak didalam blok mesin sementara katup berada di kepala silinder. Sehingga agar nok bisa menekan katup perlu bantuan lagi komponen seperti push rod.

Jelas dibandingkan dengan sistem OHC yang poros noknya terletak diatas sistem OHV memakan banyak tenaga. Karena itulah disebut rugi banyak.

Sehingga meskipun sistem gear anti molor tetap saja penggunaan katup OHV bisa membuat tenaga mesin mengalami kerugian.

Dalam kinerjanya, timing belt diimbangi dengan adanya tensioner atau peregang yang bisa distel secara manual atau otomatis. penggunaan trensioner bertujuan agar timing mesin bisa tetap meski rantai molor.

demikian artikel tentang pengertian dan fungsi timing belt, chain, dah gear. Untuk menemukan info lainya bisa anda baca fungsi komponen mesin hanya di blog Mesin mobil 1.