Pengertian dan Fungsi Regulator Pada Sistem Pengisian

Fungsi Regulator – didalam sistem pengisian mobil, kita akan menemui beberapa komponen termasuk altenator dan regulator. Fungsi altenator itu untuk mengubah energi mekanis ke energi listrik, sementara regulator adalah pengatur tegangan pengisian. Bagaimana regulator bisa mengatur tegangan pengisian ? simak pembahasannya

Pengertian regulator atau kiprok adalah sebutan untuk komponen elektronika yang berfungsi mengatur tegangan hasil pengsian. Mengapa perlu diatur ? hal itu dikarenakan tegangan output dari altenator tidak stabil yang dipengaruhi oleh RPM mesin. Dengan kata lain, jika RPM mesin tinggi maka output tegangan yang dihasilkan juga tinggi dan sebaliknya jika RPM rendah maka output yang dihasilkan juga tergolong rendah.

Pada sepeda motor, regulator disebut sebagai kiprok. Biasanya ada fungsi tambahan dari kiprok ini yakni untuk mengubah tegangan pengisian. Ini karena listrik yang dihasilkan dari spul magnetic pada motor bersifat AC dan untuk menyearahkannya ada beberapa yang menggunakan dioda bridge langsung pada output spul atau ada pula yang terletak didalam kiprok.

Tegangan standar altenator ketika mesin berada pada kecepatan idle itu 10 hingga 12 volt. Jika RPM bertambah maka tegangannya bisa meningkat hingga 100%, tentu hal itu bisa membahayakan komponen kelistrikan lainnya. Untuk itu, regulator dipakai untuk mencegah hal ini.

Bagaimana regulator bisa bekerja ?

Sebelumnya ada dua jenis regulator yang dipakai pada sistem pengisian, yakni regulator konvensional dan regulator tipe IC. Namun secara umum prinsip kerja kiprok itu sama dengan mengatur arus induksi pada rotor agar hasil pada stator bisa lebih terkendali.

Regulator konvensional menggunakan plat yang ditarik oleh kemagnetan untuk mengatur besar kecilnya tegangan. Ada komponen bernama voltage regulator, cara kerjanya hampir sama seperti relay dengan memanfaatkan kumparan magnet. Kumaran magnet diletakan dibawah 3 buah plat. Dua plat bersifat statis dan plat satunya bersifat dinamis yang disebut P0.

Saat P0 menyentuh P1 maka arus induksi ke rotor akan maksimal 12 volt, sementara ketika plat P0 tertarik maka akan terputus dengan kontak P1, hal ini membuat arus induksi harus mencari jalan lain untuk terhubung dengan rotor, dan dijalan lain tersebut sudah dihadang dengan Resistoer sehingga tegangan induksi ke rotor tidak maksimal, sehingga tegangan pengisian bisa standar.

Ketika kontak P0 terus tertarik hingga menyentuh kontak P2 maka induksi ke rotor akan terhenti sehingga arus pengisian juga akan terhenti.

Untuk IC regulator memang agak rumit, Tegangan yang dihasilkan oleh altenator (sudah disearahkan) akan masuk ke input regulator. Biasanya besarannya bervariasi bisa lebih dari 15 volt tergantung RPM mesin.

Apabila tegangan yang dihasilkan melebihi batas maksimal pengisian (14 volt) maka IC controller akan menghentikan arus ke transistor didalam IC regulator. Sehingga arus induksi menuju stator pada altenator akan berkurang sehingga arus listrik yang dihasilkan meski RPM mesin tinggi juga bisa lebih rendah.

Demikian artikel singkat mengenai fungsi dan pengertian regulator pada sistem pengisian, semoga bermanfaat.