Fungsi Cylinder Bore Gauge dan Cara Menggunakannya

Salah satu alat yang banyak digunakan pada bengkel mobil adalah cylinder bore gauge. Alat ini berbentuk mirip sebuah dial indicator namun fungsinya bukan seperti dial indicator.

Fungsi cylinder bore gauge adalah untuk mengukur diameter silinder pada beberapa titik secara akurat.

Sebenarnya, pengukuran diameter silinder bisa dilakukan dengan inside micrometer maupun jangka sorong. Namun, kedua alat itu hanya bisa mengukur diameter pada sisi atas silinder. Sementara untuk menentukan menganalisa kelayakan blok silinder perlu pengukuran diameter setidaknya ada 6 titik.

Titik yang diukur tersebut antara lain dimeter atas, diameter tengah dan diameter bawah dengan masing-masing diukur pada sumbu X dan Y (dua garis menyilang).

Lalu bagaimana cylinder bore gauge dapat bekerja ?

Sebenarnya, alat ukur dial indikator yang dipasang pada bore gauge hanya berperan sebagai penunjuk hasil pengukuran. Sementara mekanisme pengukuran dilakukan oleh measuring point yang terletak jauh dibawah dial indikator sehingga alat ukur ini mampu menjangkau diameter yang paling dalam.

Untuk mengukur diameter silinder menggunakan bore gauge, kita harus melakukan setting panjang measuring point. Ini dilakukan karena cylinder bore gauge menggunakan margin atau selisih antara panjang meauring point dan hasil pembacaan pada dial saat alat ini digoyangkan.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara penggunaan bore gauge, anda perlu memahami bagian atau komponen pada alat ukur ini. Antara lain ;

  1. Dial indicator, alat ukur untuk menunjukan hasil pengukuran berdasarkan pergerakan measuring point.
  2. Dial gauge securing point, pengunci yang akan menahan dial gauge agar tetap melekat pada bore gauge dan mencegahnya bergerak-gerak.
  3. Grip, berfungsi sebagai pegangan saat menggunakan cylinder bore gauge.
  4. Measuring point, merypakan jarum kecil yang dapat bergerak keluar masuk fungsinya sebagai input pengukuran. Pergerakan jarum ini akan menggerakan jarum penunjuk pada dial indikator.
  5. Replacement rod, merupakan batang khusus yang dapat diatur panjangnya untuk menyetting panjang measuring point agar sesuai dengan diameter silinder.
  6. Replacement washer, sama halnya seperti replacement rod namun washer ini lebih kecil. Panjangnya sekitar 1 sampai 3 mm.


Lalu Bagaimana Cara Menggunakan Cylinder Bore Gauge ?


Pertama kita perlu kalibrasi atau penyettingan alat ukur. Secara singkat langkahnya sebagai berikut ;

  • Misal diketahui spesifikasi bore silinder adalah 62,8 mm maka kalibrasi measuring point dengan panjang 68 mm. caranya pasang replacement rod 65 mm dan tambahkan washer 3 mm.
  • Setting jarum 0 pada dial indikator, caranya menggunakan bantuan outside micrometer (50 – 75 mm). caranya set mikrometer pada angka 63 mm lalu masukan bore gauge ke micrometer dan paskan dial indicator pada titik 0.


Kedua, setelah penyetelan kita bisa langsung mengukur diameter silinder dengan cara ;


  1. Masukan bore gauge ke titik pengukuran pertama, lalu goyangkan bore gauge maka jarum pada dial indikator akan bergerak. Lihat pergerakan terjauh dari jarum.
  2. Misal pergerakan terjauh jarum adalah 0,3 mm maka diameter silinder adalah 63 – 0,3 mm = 62,7 mm
  3. Misal pergerakan jarum tidak sampai melewati 0 misalnya 0,1 mm sebelum 0 maka diameter silinder adalah 63 + 0,1 = 63,1 mm.


Artinya, kalau hasil pembacaan dial gauge tidak sampai 0 maka diameter lebih besar dari dari titik kalibrasi bore gauge, sebaliknya kalau jarum dial gauge melebihi 0 maka diameter lebih kecil dari titk kalibrasi bore gauge.

Itu saja artikel singkat tentang fungsi dan cara menggunakan cylinder bore gauge semoga bisa menambah wawasan kita.